Selasa, 07 Januari 2014



NAMA    : RONA DINAR KUNTARI
NPM        : 16512682
KELAS     : 2PA03

I.Pendahuluan
            Saat ini seiring dengan perkembangan internet banyak sekali ditemukan fenomena—fenomena plagiat atau penjiplakan, hal ini dikarenakan mudahnya mencari informasi dari internet sehingga orang-orang malas untuk mencari informasi dari buku hal ini misalnya dicontohkan seperti malasnya para pelajar ke untuk mencari informasi ke perpusatakaan. Mereka lebih memilih untuk mencari informasi dari internet sehingga banyak sekali yang hanya melakukan tindakan copy paste tanpa mencantumka sumber yang lengkap sehingga inilah yang mendasari munculnya tindakan plagiat.

II.Analisa dan Pembahasan
a.       Plagiat dalam internet
Plagiarisme atau sering disebut plagiat adalah penjiplakan atau pengambilan karangan, pendapat, dan sebagainya dari orang lain dan menjadikannya seolah karangan dan pendapat sendiri. Plagiat dapat dianggap sebagai tindak pidana karena mencuri hak cipta orang lain. Di dunia pendidikan, pelaku plagiarisme dapat mendapat hukuman berat seperti dikeluarkan dari sekolah atau universitas. Pelaku plagiat disebut sebagai plagiator.
Dalam buku Bahasa Indonesia: Sebuah Pengantar Penulisan Ilmiah, Felicia Utorodewo dkk. menggolongkan hal-hal berikut sebagai tindakan plagiarisme.:
·         Mengakui tulisan orang lain sebagai tulisan sendiri,
·         Mengakui gagasan orang lain sebagai pemikiran sendiri
·         Mengakui temuan orang lain sebagai kepunyaan sendiri
·         Mengakui karya kelompok sebagai kepunyaan atau hasil sendiri,
·         Menyajikan tulisan yang sama dalam kesempatan yang berbeda tanpa menyebutkan asal-usulnya
·         Meringkas dan memparafrasekan (mengutip tak langsung) tanpa menyebutkan sumbernya, dan
·         Meringkas dan memparafrasekan dengan menyebut sumbernya, tetapi rangkaian kalimat dan pilihan katanya masih terlalu sama dengan sumbernya.

Beberapa hal yang digolongkan sebagai plagiarisme:
·         menggunakan tulisan orang lain secara mentah, tanpa memberikan tanda jelas (misalnya dengan menggunakan tanda kutip atau blok alinea yang berbeda) bahwa teks tersebut diambil persis dari tulisan lain
·         mengambil gagasan orang lain tanpa memberikan anotasi yang cukup tentang sumbernya

hal-hal yang tidak tergolong plagiarisme:
·         menggunakan informasi yang berupa fakta umum.
·         menuliskan kembali (dengan mengubah kalimat atau parafrase) opini orang lain dengan memberikan sumber jelas.
·         mengutip secukupnya tulisan orang lain dengan memberikan tanda batas jelas bagian kutipan dan menuliskan sumbernya.

b.      Seks dalam internet
Seiring dengan perkembangan jaman saat ini juga sering ditemukan fenomena tindakan pornografi di internet. Sebenarnya tindakan pornografi banyak ditemui dengan mudah dari berbagai media massa yang ada di indonesia, namun dengan adanya internet maka, hal ini mempermudah banyaknya tindakan pornografi yang dilakukan di internet. Hal ini makin diperparah dengan minimnya pengawasan dari orangtua atau orang dewasa sehingga, anak-anak dapat dengan leluasa dan dengan mudah mengakses situs-situs sosial pornografi yang ada di internet.
Para psikolog dan ahli ilmu-ilmu sosial lainnya telah lama menaruh perhatian pada dampak yang ditimbulkan oleh situs-situs porno atau sering disebut juga sebagai "CYBERSEX".
Menurut Leiblum (1997) dalam  Journal of Sex Education and Therapy  berjudul Sex and the net: Clinical implications, situs porno merupakan sarana ekspresi seksual yang memiliki rentangan secara kontinum dari sekedar rasa ingin tahu sampai pada perilaku obsesif. Bagi individu yang memerlukan terapi seksual,  media seksual on-line seringkali dianggap dapat mengakomodasi  hal-hal  yang berhubungan dengan isolasi sosial dan ketidakbahagiaan dalam hidup.  Lieblum membedakan 3 (tiga) karakter klinis dari para pengakses situs porno. Ketiga profil tersebut adalah:
·         Loners, dimana seseorang (user) menganggap bahwa situs porno dapat menjadi alat untuk mengakomodasi masalah-masalah atau hal-hal yang tidak menyenangkan dalam hidup.
·         Partners, dimana situs porno dianggap sebagai bagian dari pasangan hidup si user. Ketika user mengalami masalah dia dapat mencari solusi melalui situs porno
·         Paraphilics, dimana seseorang tergantung pada situs porno untuk memberikan stimulasi dan kepuasan seksual. 

c.       Online games
Selain fenomena pornografi yang sering ditemukan di internet, fenomena online games saat ini juga sering sekali dijumpai terutama dikalangan para pelajar baik pelajar sekolah dasar maupun pelajar sekolah menengah. Online games ini begitu digemari karna saat ini banyak sekali situs media online games yang membuka peluang untuk mengumpulkan point sebanyak-banyaknya yang dapat ditukar dengan permainan lain sehingga, mereka berlomba-lomba untuk memainkan permainan online ini.
Online games ini menimbulkan banyak sekali dampak negatif diantaranya ;
·         Para pelajar yang sering bermain game online ini cenderung memiliki nilai yang kurang baik, karna mereka lebih memilih untuk bermain games dibandingkan belajar.
·         Selain itu permainan games online ini juga membuka peluang untuk berjudi karna, tak jarang ada beberapa situs games online yang membuka peluang untuk berjudi meskipun yang diperebutkan bukanlah uang namun hanya poin.
·         Selain itu dengan adanya situs games online ini mereka cenderung kurang bersosialiasi karna, mereka lebih senang bermain dengan komputer dibandingkan dengan dengan teman sebaya mereka.
Selain membawa dampak negatif situs games online juga memiliki beberapa dampak positif diantaranya :
·         Dengan adanya situs game online ini membuat para user atau pengguna internet menjadi lebih kreativ.
·         Dengan adanya situs ini juga membantu para pembuat gamer untuk lebih giat lagi menciptakan hal-hal baru.
·         Dengan adanya situs ini membuka peluang bagi para pengguna internet untuk lebih mengerti tentang perkembangan ilmu teknologi dan komputer (IPTEK).


III.Kesimpulan
            Dengan semakin berkembangnya teknologi internet membawa berbagai dampak baik dampak negatif maupun dampak positif. Dengan adanya hal ini kita juga harus semakin cerdas dalam memilih mana yang baik untuk kita dan mana yang tidak.

1V.Referensi
·         http://wwwe.psikologicomdewasacybersexh.blogspot.com/2010/09/dampak-psikologi-terhadap-teknologi.html


Tidak ada komentar:

Posting Komentar