Rabu, 25 Maret 2015

pengertian, tujuan dan unsur psikoterapi

Artikel 1 pengertian psikoterapi, tujuan psikoterapi, dan unsur psikoterapi
1.      Pengertian psikoterapi
Psikoterapi yang lahir pada pertengahan dan akhir abad yang lalu, dilihat secara etimologis mempunyai arti sederhana, yakni “psyche” yang artinya jelas yaitu “mind” atau jiwa dan “theraphy” dari bahasa Yunani yang artinya “merawat” atau “mengasuh”, sehingga psikoterapi dalam arti sempitnya adalah “perawatan terhadap aspek kejiwaan seseorang”. Dalam Oxford English Dictionary, perkataan psychotherapy tidak tercantum, tetapi ada perktaan psychotherapeutic yang diartikan sebagai perawatan terhadap sesuatu penyakit dengan mempergunakan teknik psikologis untuk melekukan intevensi psikis. Dengan demikian perawatan melalui teknik psikoterapi adalah perawatan yang secara umum mempergunakan intervensi psikis dengan pendekatan psikologik terhadap pasien yang mengalami gangguan psikis atau hambatan kepribadian.
2.      Tujuan psikoterapi
a.       Tujuan psikoterapi dengan pendekatan psikodinamik menurut Ivey (dalam Singgih, 2011) adalah membuat sesuatu yang tidak sadar menjadi sesuatau yang disadari. Rekronstuksi kepribadiannya dilakukan terhadap kejadian-kejadian yang sudah lewat dan menyusun sintesis yang baru dari konflik-konflik yang lama.
b.      Tujuan psikoterapi dengan pendekatan psikoanalisis menurut Corey (dalam Singgih, 2011) diumuskan sebagai membuat sesuatu yang tidak sadar menjadi sesuatu yang disadari. Membantu klien dalam menghidupkan kembali pengalaman-pengalaman yang sudah lewat dan bekerja melalui konflik-konflik yang ditekan melalui pemahaman intelektual
c.       Tujuan psikoterapi dengan pendekatan Rogerian, terpusat pada pribadi
Menurut Ivey (dalam Singgih, 2011) pendekatan terpusat pribadi adalah untuk memberikan jalan terhadap potensi yang dimiliki seseorang menemukan sendiri arahnya secara wajar dan menemukan dirinya sendiri yang nyata atau yang ideal dan mengeksplorasi emosi yang majemuk serta memberi jalan bagi pertumbuhan dirinya yang unik.
            Menurut Corey (dalam Singgih, 2011) pendekatan terpusat pribadi untuk memberikan suasana aman, bebas agar klien mengeksplorasi diri dengan enak, sehingga ia bisa mengenali hal-hal yang mencegah pertumbuhannya dan bisa mengalami aspek-aspek pada dirinya yang sebelumnya ditolak atau terhambat. Untuk memungkinkan berkembang ke arah keterbukaan, memperkuat kepercayaan diri, kemauan melakukan sesuatu dan meningkatkan spontanitas dan kesegaran dalam hidupnya.
d.      Tujuan psikoterapi dengan pendekatan eksistensialistik-humanistik
Menurut Ivey (dalam Singgih, 2011) pendekatan eksistensialistik-humanistik menemukan arti dan melakukan tindakan. Menyadarkan akan hal-hal yang azasi pada manusia tentang pemilihan, keterlibatan diri, dan kecemasan serta mengembangkan aspek-aspek dalam dirinya agar mencapai kematangan pada tujuan-tujuan hidupnya.
Sedangkan, menurut Corey (dalam Singgih, 2011) terapi eksistensialistik-humanistik untuk membantu seseorang mengetahui bahwa ia punya kebebasan dan menyadari akan kemungkinan-kemungkinan yang dimiliki. Untik merangsang mereka mengenali bahwa mereka bertanggung jawab terhadap kejadian-kejadian yang mereka pikir terjadi pada mereka sebelumnya dan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang menghambat kebebasan.
e.       Tujuan psikoterapi dengan pendekatan behavioristik
Menurut Ivey (dalam Singgih, 2011) terapi behavioristik untuk menghilangkan kesalahan-kesalahan dalam belajar dan pola berperilaku dan untuk mengganti dengan pola-pola perilsku ysng lebih bisa menyesuaikan. Arah perubahan perilaku yang khusus ditentukan oleh klien.
Sedangkan, menurut Corey terapi perilaku bertujuan secara umum untuk menghilangkan perilaku yang malasuai(mal-adaptive) dan lebih banyak mempelajari perilaku yang efektif. Memusatkan pada faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku dan mencari apa yang dapat dilakukan terhadap perilaku yang menjadi masalah. Klien berperan aktif dalam menyusun tujuan terapi dan menilai bagaimana tujuan-tujuan ini bisa dicapai.
f.       Tujuan psikoterapi dengan pendekatan kognitif-behavioristik
Menurut Ivey (dalam Singgih, 2011) tujuan pada terapi kognitif-behavioristik menghilangkan cara berpikir yang menyalahkan diri sendiri, mengembangkan cara memandang lebih toleran dan rasional terhadap diri sendiri dan orang lain. Selanjutnya perilaku yang nyata berdasarkan cara berpikir seperti itu.
Corey merumuskan terapi kognitif-behavioristik dan sekaligus rasional-emotif terapi dengan menghilangkan cara memandang dalam kehidupan pasien yang menyalahkan diri sendiri dan membantunya memperoleh pandangan dalam hidup secara lebih rasional dan toleran. Untuk membantu pasien mempergunakan metode yang lebih ilmiah atau objektif untuk memecahkan masalah emosi dan perilaku dalam kehidupan selanjutnya.
g.      Tujuan psikoterapi dengan metode dan teknik gestalt
Tujuan psikoterapi dengan metod dan teknik gestalt yang dirumuskan oleh Ivey adalah agar seseorang lebih menyadari mengenai kehidupannya dan bertanggung jawab atas arah kehidupan seseorang.
Sedangkan menurut Corey untuk membantu klien memperoleh pemahaman mengenai saat-saat dari pengalamannya. Untuk merangsangnya menerima tanggung jawab dari dorongan yang ada di dunia dalamnya yang bertentangan dengan ketergantungannya terhadap dorongan-dorongan dari luar.
h.      Tujuan psikoterapi dengan pendekatan realitas
Ivey merumuskan psikoterapi dengan pendekatan realitas untuk memenuhi kebutuhan seseorang tanpa dicampur tangani orang lain. Untuk menentukan keputusan yang bertanggung jawab dan untuk bertindak dengan menyadari sepenuhnya akan akibat-akibatnya.
Menurut Corey terapi realitas ini untuk membantu seseorang agar lebih efektif dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhannya. Merangsang untuk meniali apa yang sedang dilakukannya dan memeriksa seberapa jauh tindakannya berhasil.
3.      Unsur psikoterapi
Unsur psikoterapi utamanya hanya ada tiga
1.      Terapis : orang yang melakukan serangkaian terapi untuk membantu penyembuhan klien.
2.      Klien         : seseorang atau sekelompok orang yang akan melakukan serangkaian terapi untuk penyembuhan
3.      Proses        : proses pelaksanaan terapi yang dilakukan terapis kepada klien jadi disini ada proses interaksi






Daftar pustaka
Gunarsa, S.(2011). konseling dan psikoterapi.Jakarta: Libri
Maleebints.blogspot.com/2013/03/tugas-psikoterapi-1.html?m=1


Tidak ada komentar:

Posting Komentar