Artikel
1 pengertian psikoterapi, tujuan psikoterapi, dan unsur psikoterapi
1. Pengertian
psikoterapi
Psikoterapi yang lahir pada pertengahan
dan akhir abad yang lalu, dilihat secara etimologis mempunyai arti sederhana,
yakni “psyche” yang artinya jelas
yaitu “mind” atau jiwa dan “theraphy” dari bahasa Yunani yang
artinya “merawat” atau “mengasuh”, sehingga psikoterapi dalam arti sempitnya
adalah “perawatan terhadap aspek kejiwaan seseorang”. Dalam Oxford English
Dictionary, perkataan psychotherapy
tidak tercantum, tetapi ada perktaan
psychotherapeutic yang diartikan sebagai perawatan terhadap sesuatu
penyakit dengan mempergunakan teknik psikologis untuk melekukan intevensi
psikis. Dengan demikian perawatan melalui teknik psikoterapi adalah perawatan
yang secara umum mempergunakan intervensi psikis dengan pendekatan psikologik
terhadap pasien yang mengalami gangguan psikis atau hambatan kepribadian.
2. Tujuan
psikoterapi
a. Tujuan
psikoterapi dengan pendekatan psikodinamik menurut Ivey (dalam Singgih, 2011)
adalah membuat sesuatu yang tidak sadar menjadi sesuatau yang disadari.
Rekronstuksi kepribadiannya dilakukan terhadap kejadian-kejadian yang sudah
lewat dan menyusun sintesis yang baru dari konflik-konflik yang lama.
b. Tujuan
psikoterapi dengan pendekatan psikoanalisis menurut Corey (dalam Singgih, 2011)
diumuskan sebagai membuat sesuatu yang tidak sadar menjadi sesuatu yang
disadari. Membantu klien dalam menghidupkan kembali pengalaman-pengalaman yang
sudah lewat dan bekerja melalui konflik-konflik yang ditekan melalui pemahaman
intelektual
c. Tujuan
psikoterapi dengan pendekatan Rogerian, terpusat pada pribadi
Menurut Ivey (dalam
Singgih, 2011) pendekatan terpusat pribadi adalah untuk memberikan jalan
terhadap potensi yang dimiliki seseorang menemukan sendiri arahnya secara wajar
dan menemukan dirinya sendiri yang nyata atau yang ideal dan mengeksplorasi
emosi yang majemuk serta memberi jalan bagi pertumbuhan dirinya yang unik.
Menurut Corey (dalam Singgih, 2011) pendekatan terpusat
pribadi untuk memberikan suasana aman, bebas agar klien mengeksplorasi diri
dengan enak, sehingga ia bisa mengenali hal-hal yang mencegah pertumbuhannya
dan bisa mengalami aspek-aspek pada dirinya yang sebelumnya ditolak atau
terhambat. Untuk memungkinkan berkembang ke arah keterbukaan, memperkuat
kepercayaan diri, kemauan melakukan sesuatu dan meningkatkan spontanitas dan
kesegaran dalam hidupnya.
d. Tujuan
psikoterapi dengan pendekatan eksistensialistik-humanistik
Menurut Ivey (dalam Singgih, 2011)
pendekatan eksistensialistik-humanistik menemukan arti dan melakukan tindakan.
Menyadarkan akan hal-hal yang azasi pada manusia tentang pemilihan,
keterlibatan diri, dan kecemasan serta mengembangkan aspek-aspek dalam dirinya
agar mencapai kematangan pada tujuan-tujuan hidupnya.
Sedangkan, menurut Corey (dalam Singgih,
2011) terapi eksistensialistik-humanistik untuk membantu seseorang mengetahui
bahwa ia punya kebebasan dan menyadari akan kemungkinan-kemungkinan yang
dimiliki. Untik merangsang mereka mengenali bahwa mereka bertanggung jawab
terhadap kejadian-kejadian yang mereka pikir terjadi pada mereka sebelumnya dan
untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang menghambat kebebasan.
e. Tujuan
psikoterapi dengan pendekatan behavioristik
Menurut Ivey (dalam Singgih, 2011)
terapi behavioristik untuk menghilangkan kesalahan-kesalahan dalam belajar dan
pola berperilaku dan untuk mengganti dengan pola-pola perilsku ysng lebih bisa
menyesuaikan. Arah perubahan perilaku yang khusus ditentukan oleh klien.
Sedangkan, menurut Corey terapi perilaku
bertujuan secara umum untuk menghilangkan perilaku yang malasuai(mal-adaptive)
dan lebih banyak mempelajari perilaku yang efektif. Memusatkan pada
faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku dan mencari apa yang dapat dilakukan
terhadap perilaku yang menjadi masalah. Klien berperan aktif dalam menyusun
tujuan terapi dan menilai bagaimana tujuan-tujuan ini bisa dicapai.
f. Tujuan
psikoterapi dengan pendekatan kognitif-behavioristik
Menurut
Ivey (dalam Singgih, 2011) tujuan pada terapi kognitif-behavioristik
menghilangkan cara berpikir yang menyalahkan diri sendiri, mengembangkan cara
memandang lebih toleran dan rasional terhadap diri sendiri dan orang lain. Selanjutnya
perilaku yang nyata berdasarkan cara berpikir seperti itu.
Corey
merumuskan terapi kognitif-behavioristik dan sekaligus rasional-emotif terapi
dengan menghilangkan cara memandang dalam kehidupan pasien yang menyalahkan
diri sendiri dan membantunya memperoleh pandangan dalam hidup secara lebih
rasional dan toleran. Untuk membantu pasien mempergunakan metode yang lebih ilmiah
atau objektif untuk memecahkan masalah emosi dan perilaku dalam kehidupan
selanjutnya.
g. Tujuan
psikoterapi dengan metode dan teknik gestalt
Tujuan
psikoterapi dengan metod dan teknik gestalt
yang dirumuskan oleh Ivey adalah agar seseorang lebih menyadari mengenai
kehidupannya dan bertanggung jawab atas arah kehidupan seseorang.
Sedangkan
menurut Corey untuk membantu klien memperoleh pemahaman mengenai saat-saat dari
pengalamannya. Untuk merangsangnya menerima tanggung jawab dari dorongan yang
ada di dunia dalamnya yang bertentangan dengan ketergantungannya terhadap
dorongan-dorongan dari luar.
h. Tujuan
psikoterapi dengan pendekatan realitas
Ivey
merumuskan psikoterapi dengan pendekatan realitas untuk memenuhi kebutuhan
seseorang tanpa dicampur tangani orang lain. Untuk menentukan keputusan yang
bertanggung jawab dan untuk bertindak dengan menyadari sepenuhnya akan
akibat-akibatnya.
Menurut
Corey terapi realitas ini untuk membantu seseorang agar lebih efektif dalam
memenuhi kebutuhan-kebutuhannya. Merangsang untuk meniali apa yang sedang
dilakukannya dan memeriksa seberapa jauh tindakannya berhasil.
3. Unsur
psikoterapi
Unsur psikoterapi utamanya hanya ada
tiga
1. Terapis
: orang yang melakukan serangkaian terapi untuk membantu penyembuhan klien.
2. Klien
: seseorang atau sekelompok orang
yang akan melakukan serangkaian terapi untuk penyembuhan
3. Proses : proses pelaksanaan terapi yang
dilakukan terapis kepada klien jadi disini ada proses interaksi
Daftar
pustaka
Gunarsa, S.(2011). konseling dan psikoterapi.Jakarta: Libri
Maleebints.blogspot.com/2013/03/tugas-psikoterapi-1.html?m=1
Tidak ada komentar:
Posting Komentar